Minggu, 08 Desember 2013

Indahnya Tinggal di Desa (Masyarakat Perkotaan dan Masyarakat Pedesaan)

Pengertian Desa
Yang dimaksud desa menurut Sukardjo Kartohadi adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan sendiri. 

Menurut Bintaro desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik dan cultural yang terdapat di suatu daerah dalam hubungannya dan pengaruhnya secara timbal-balik dengan daerah lain.

Menurut Paul H. Landis, desa adalah penduduknya yang kurang dari 2.500 jiwa dengan ciri-ciri sebagai berikut :
  1. Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa.
  2. Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukuan terhadap kebiasaan.
  3. Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam sekitar seperti : iklim, keadaan alam, kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.
Masyarakat pedesaan ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga atau anggota masyarakat yang amat kuat yang hakekatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun ia hidup, dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakat atau anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan sama-sama sebgai masyarakat yang saling mencintai saling menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam masyarakat. 

Menurut penelitian, penduduk yang tinggal di desa memiliki umur yang lebih panjang dibandingkan penduduk yang tinggal di kota. Hali ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti:
1. Ketersediaan udara yang bersih,
2. Lingkungan yang asri dan tingginya kadar oksigen,
3. Ruang yang luas untuk aktivitas berolahraga,
4. Tingkat pencemaran dan kebisingan yang minim.

Untuk di Indonesia sendiri desa  yang rata-rata umur penduduknya panjang yaitu desa yang berada di pulau Giliyang, Madura provinsi Jawa Timur. Penduduk yang tinggal di desa pulau Giliyang memiliki umur rata-rata 75 tahun hingga 100 tahun.

Selain menawarkan umur yang panjang, warga penduduk desa juga ramah dan santun. Saat itu saya sekeluarga berkunjung ke rumah teman semasa kecil ayah saya di desa Pengalengan, kabupaten Bandung.  Kami sekeluarga disambut dengan begitu hangat dengan rasa kekeluargaan. Mereka begitu ramah, hidup sederhana dan bersahaja. 

Pak Dadang namanya. Beliau adalah mantan lurah di desanya. Sudah pasti beliau sangat disegani dan dihormati oleh penduduk di desanya. Ini jelas terlihat ketika kami menanyakan alamat rumah beliau pada orang-orang yang kami jumpai di sepanjang jalan daerah Pengalengan, semua orang yang kami tanyai tahu benar alamat rumah beliau. Keesokan harinya, ketika kami dan Pak Dadang pergi mengunjungi salah satu tempat wisata di lembah bukit masih daerah Pengalengan, beliau begitu di hormati oleh orang-orang yang ada di tempat wisata tersebut dan beliau masih dipanggil Pak Lurah, meski sudah 2 tahun tak lagi menjabat sebagai Lurah. 

Bagaimana tak disengani, Pak Dadang begitu ramah dan rendah hati. Saat ada warga yang melintasi rumahnya, Pak Dadang dan istri menyapa mereka dengan begitu ramah dan santun. Saat beliau hendak pergi mengendarai mobilnya, saat bertemu warga yang berjalan kaki tak segan beliau menawarkan mereka untuk ikut menaiki mobilnya.

Sungguh indah hidup di desa. Mereka begitu ramah, dekat seperti keluarga. mereka tak melulu mengukur segala sesuatu dengan uang. Tak seperti di kota. Penduduknya yang egois dan kurang peduli dengan keadaan sekitar. Tidak stres penduduk kota juga lebih tinggi ditambah dengan kemacetan dimana-mana. Membuat mereka menjadi tidak sabar dan begitu sensitif sehingga mudah terpancing emosi.

Andai bisa memilih saya lebih memelih untuk tinggal di desa dari pada di kota.


Referensi :
http://www.republika.co.id/berita/breaking-news/nasional/10/05/31/117718-umat-budha-diharap-senantiasa-mengabdi-pada-negara
http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/05/09/3/152324/Warga-Pulau-Giliyang-Panjang-Umur

Tidak ada komentar:

Posting Komentar