Senin, 21 Oktober 2013

Tawuran Pelajar (Pemuda dan Sosialisasi)


Pemuda adalah golongan manusia-manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung, pemuda di Indonesia dewasa ini sangat beraneka ragam, terutama bila dikaitkan dengan kesempatan pendidikan. Dilihat dari segi ideologis politis, generasi muda adalah mereka yang berusia 18 – 30 – 40 tahun, karena merupakan calon pengganti generasi terdahulu.

Pada saat ini kita sering melihat berita-berita di TV menyiarkan soal tawuran antar pelajar. Pada tahun 2010, Komisi Nasional Perlindungan Anak mecatat ada sebanyak 128 kasus. Sedangkan pada tahun 2011 korban akibat tawuran pelajar meningkat tajam yaitu 339 kasus, dengan jumlah korban jiwa mencapai 82 korban. Jumlah kasus tawuran pelajar tiap tahunnya selalu bertambah.

Tawuran pelajar antar sekolah ini disebabkan oleh beberapa hal, seperti:
1. Kurangnya perhatian dari orang tua dan sekolah,
2. Kurang tersalurnya bakat siswa,
3. Tradisi dar generasi sebelumnya,
4. Pertambahan jumlah penduduk dan tata ruang kota,
4. Simbol kebanggaan.

Perselisihan pelajar bukan lagi hanya kenakalan remaja tetapi sudah menjurus ke arah kejahatan, alat-alat yang digunakan pun berupa senjata tajam dan cairan berbahaya yang digunakan untuk melukai sasarannya.  

Saya sendiri sudah mengalami rasanya menjadi korban tawuran. Saya yang kuliah di salah satu kampus daerah Bogor hendak pulang ke Depok dengan menumpangi mobil bus jurusan Kp. Rambutan - Bogor.  Ketika itu saya hendak pulang kuliah dan tanpa saya sadari, jam pulang saya bersamaan dengan jam pulang pelajar sekolah. Ketika di lampu merah Warung Jambu Bogor, bus yang saya tumpangi dinaiki oleh segerombolan anak-anak STM yang bersekolah disekitar lampu merah tersebut. Anak-anak sekolah itu berdiri secara bergerombol di depan dan belakang bus dekat dengan pintu bus. Saat itu saya tidak berfikir jika mereka akan membuat kerusuhan dalam bus. Tetapi setelah melewati daerah Kopem Bogor, suasana menjadi sedikit rusuh. Mereka mengejek sambil meneriaki anak-anak SMA yang ada di daerah Kopem. Bus yang melaju dengan cepat akhirnya dapat menghindari kemarahan pelajar SMA di dearah Kopem. Tetapi saat sampai dipersimpangan Pomad Bogor, terjadi kemacetan yang parah hingga bus tidak dapat bergerak. Disaat yang bersamaan muncul pelajar STM yang bersekolah di daerah Pomad. Saya yang duduk di bangku belakang dekat jendela sekilas melihat pedang yang bawa oleh pelajar dari luar bus yang diarahkan kedalam bus. Karena panik saya langsung berdiri kearah tengah bus karena untuk keluar juga tidak mungkin, karena bus telah dikepung oleh pelajar dengan berbagai macam senjata dan kaca-kaca bertebaran dalam bus akibat kaca bus yang dilempari batu oleh pelajar dari luar bus. Supir dan kondektur bus juga tidak dapat berbuat apa-apa lagi karena memang sedang macet parah dari segala arah. Saya yang begitu ketakutan akhirnya berhasil keluar dari bus lewat pintu depan bersama penumpang lainnya. Sayangnya disaat macet dan kerusuhan akibat tawuran pelajar seperti itu, tidak ada satupun polisi yang terlihat.  Yang ada dipikiran saya adalah ntah dimana moral pelajar itu sehingga tega menyerang pelajar lainnya dan menggangu keselamatan serta ketertiban masyarakat. Sejak saat itu saya sangat trauma melihat pelajar STM atau SMA yang ikut menumpangi bus yang saya naiki, karena jika mereka bertemu dengan pelajar dari sekolah lain, mereka pasti membuat keonaran. Mulai dari teriakan mengejek, hingga melemparkan batu ke arah kaca bus.

Bukan hanya saya yang menjadi korban tawuran, sepupu laki-laki saya yang bersekolah di daerah Tangerang, Banten juga menjadi korban tawuran pelajar bahkan hingga tewas. Sepupu saya yang berusia sekitar 17 tahun akhirnya meregang nyawa setelah jatuh dan kepalanya terbentur aspal ketika mobil angkot yang ditumpanginya diserang oleh pelajar dari sekolah lain saat hendak pulang ke rumah. 

Masih banyak lagi cerita miris mengenai tawuran antar pelajar diberbagai daerah dan pastinya merugikan ketentramanan masyarakat.


Cara untuk mencegah terjadinya kembali tawuran pelajar ini adalah:
1. Melakukan sosialisasi terhadap pelajar, 
2. Penyaluran bakat dan kreativitas yang dimiliki oleh pelajar, 
3. Pemidanaan serta ancaman kriminal bagi pelajar yang melakukan tawuran agar para pelajar ini menyadari bahwa apa yang dilakukannya akan berdampak buruk bagi masa depannya nanti.

Selasa, 15 Oktober 2013

Perhatikan Hak Anakmu (Individu, Keluarga dan Masyarakat)

Keluarga adalah unit/ satuan masyarakat terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat. Kelompok ini dalam hubungannya dengan perkembangan individu sering dikenal dengan sebutan primary group. Kelompok inilah yang melahirkan individu dengan berbgai macam bentuk kepribadiannya dalam masyarakat.

Keluarga merupakan gejala universal, sebagai gejala yang universal keluarga mempunyai 4 karakteristik yang memberi kejelasan tentang konsep keluarga, yaitu:
1. Keluarga terdiri dari orang-orang yang bersatu karena ikatan perkawinan, darah atau adopsi. Yang mengikat suami dan istri adalah perkawinan, yang mempersatukan orang tua dan anak-anak adalah hubungan darah (umumnya) dan kadang-karang adopsi.
2. Para anggota suatu keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah dan mereka membentuk suatu rumah tangga (household), kadang-kadang satu rumah tangga itu hanya terdiri dari suami istri tanpa anak-anak, atau dengan satu atau dua anak saja.
3. Keluarga merupakan satu kesatuan orang-orang yang berinteraksi dan saling berkomunikasi, yang memainkan peran suami dan istri, bapak dan ibu, anak laki-laki dan anak perempuan.
4. Keluarga mempertahankan suatu kebudayaan bersama yang sebagian besar berasal dari kebudayaan umum yang lebih luas.

Dalam keluarga sering kita jumpai adanya pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan. Suatu pekerjaan yagn harus dilakukan itu biasanya disebut fungsi. Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakan didalam atau oleh keluarga itu sendiri. Macam-macam fungsi keluarga adalah
  1. Fungsi Biologis
  2. Fungsi Pemeliharaan
  3. Fungsi Ekonomi
  4. Fungsi Keagamaan
  5. Fungsi Sosial
Keluarga menjadi lingkungan pertama bagi anak. Perilaku anak dalam lingkungan sosial ditentukan oleh pengajaran dan kebiasaan dalam keluarganya, karena peran orang tua sangat menenukan kepribadian seorang anak. 

Pada era saat ini banyak anak yang ditinggal bekerja oleh orang tuanya, yang kemudian anak ini dititipkan oleh pengasuh maupun di tempat-tempat penitipan anak. Ayah dan Ibunya sibuk bekerja mencari uang dari pagi bahkan tak jarang hingga larut malam. Para orang tua berdalih sibuk mencari uang demi masa depan anak-anak mereka nantinya. Tak jarang mereka melupakan waktu kebersamaanya dengan anak mereka. Padahal guru terbaik adalah orang tua.

Dosen saya pernah berkata, "Untuk apa kita berpendidikan tinggi jika nantinya anak-anak kita akan diasuh oleh pengasuh yang pendidikannya jauh dibawah kita". Dosen saya menyarankan agar lebih baik bekerja menjadi wiraswata agar mempunyai waktu lebih untuk keluarga, terutama seorang wanita. Perannya sangat diperlukan dalam masa tumbuh kembang anak apalagi jika anaknya masih berusia dibawah lima tahun, karena usia 0 sampai 5 tahun merupakan masa emas dalam tumbuh kembang anak. 




Suatu pagi ketika saya naik kereta commuter line menuju stasiun tanah Abang, di dalam kereta saya menemui seorang gadis kecil berusia 4 tahunan bersama ibunya yang akan berangkat bekerja. Di dalam kereta, sang ibu bercerita kepada penumpang wanita yang ada disebelahnya bahwa ia memang setiap hari membawa anaknya bekerja yang kemudian dititipkan di tempat penitipan anak yang berada tak jauh dari kantor tempat ia bekerja. Jika dipikirkan memang tak ada yang salah dengan cara ibu ini, justru saya sangat bangga kepadanya karena mampu membawa anaknya di dalam penuh sesaknya kereta. Tapi jika memperhatikan kondisi anak, saya menjadi kasihan, karena dia harus bangun pagi setiap hari agar bisa ikut ibunya bekerja. Mereka naik kereta pukul 06.00 WIB berarti gadis kecil ini harus bangun paling lambat pukul 05.30 WIB agar mempunyai waktu untuk bersiap-siap. Kemudian dia akan kembali pulang ke rumah bersama ibunya antara pukul 17.00 sampai pukul 19.00 WIB. Dimana pada jam-jam tersebut kereta sedang padat-padatnya menuju Bogor. Sudah terbayangkan bagaimana perjuangan gadis kecil itu dan ibunya agar bisa pulang ke rumah. Walau sang anak dititipkan di tempat penitipan anak, tetapi jika ia harus ikut ibunya pergi pagi pulang malam setiap hari sungguh kasihan. Karena badannya yang masih lemah harus mengikuti aktivitas sang ibu setiap hari.

Cerita lainnya yaitu, ketika orang tua sibuk dengan pekerjaannya di kantor dan tak memiliki waktu bermain dengan anaknya, seperti pada video "Membeli Waktu". Anak perempuan dalam video ini sangat merindukan bermain dengan ayahnya ia sampai rela menunggu hingga larut malam demi menunggu kepulangan ayahnya. Setiap hari ia murung, dan tak jarang ia iri pada anak-anak lain yang dapat bermain dengan ayahnya. Karena keinginannya untuk bermain dengan ayahnya tak kunjung terwujud akhirnya ia berfikir untuk membeli waktu sang ayah. Ia akhirnya memecahkan celengannya dan menghitung uang yang tekumpul. 

Malam itu sengaja ia menunggu ayahnya hingga larut malam. Saat sang ayah pulang ia segera menanyakan kepada ayahnya berapa gaji yang diperoleh sang ayah setiap bulannya, kemudian ia mulai menghitung gaji perhari hingga perjamnya. Setelah dihitung-hitung ternyata uang simpanannya dari celengan kurang Rp.5000. Kemudian ia meminta kekurangannya pada sang ayah. Karena lelah usai bekerja, ayahnya pun marah ketika anaknya terus merengek meminta uang Rp. 5000. Anak perempuan itu pun pergi ke kamar ketika dimarahi oleh sang ayah. Tapi akhirnya ayahnya secara bijaksana memberi pengertian kepada anak perempuannya itu dan menanyakan maksud ia meminta uang Rp. 5000. Betapa terkejut dan terharunya sang ayah ketika tahu anak perempuannya itu ingin membeli setengah jam waktu ayanhnya agar bisa bermain dengan dirinya. 

Dari kedua kisah ini, kesibukan orang tua sering kali tak mempedulikan kepentingan dan keinginan anak. Uang memang perlu untuk membiayai kehidupan sehari-hari dan masa depan anak tetapi kebersamaan dan pengajaran langsung dari orang tua lebih dari segalanya. Perlakukan anak sebagaimana mestinya, berikan hak-haknya sebagai anak agar ia dapat tumbuh menjadi seorang anak yang ceria, pandai, memiliki sopan santun, dan siap untuk hidup dalam lingkungan sosial.

Senin, 14 Oktober 2013

Perkembangan Teknologi Informasi

Pengantar Telematika


A. Perkembangan Teknologi Informasi dalam Penyebarluasan Informasi

Kemajuan teknologi informasi pada awal millenium ke III semakin berkembang pesat, baik dalam perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software). Pesatnya perkembangan teknologi informasi ditandai dengan ditemukannya virus komputer "The Code Red Warm" pada awal Agustus 2001 di Amerika Serikat.

Seluruh teknologi informasi mulai hulu sampai hilir dikuasai oleh negara-negara maju yang memungkin untuk mengendalikan cara penggunaan dari isi informasi yang beredar di dunia.

Di kalangan masyarakat modern dimungkinkan bahwa informasi menjadi titik utama perkembangan dan kemajuan suatu masyarakat. Media teknologi komunikasi dan informasi menjanjikan peluang bagi upaya peningkatan kecepatan dan efisiensi kerja. Jika disaat tahun 1910 sulit sekali untuk mendapatkan informasi dari tempat yang jaraknya ratusan kilometer, tetapi pada dekade awal abad 21 ini, untuk mendapatkan informasi dari tempat berjarak ribuan kilometer hanya diperlukan waktu beberapa detik saja.

Adanya kemajuan di bidang teknologi informasi dan telekomunikasi menyebabkan penggunaan internet telah merambah segala tempat, baik rumah, kantor, sekolah maupun tempat-tempat umum (warnet, cafe, dan lain-lain).  Pengguna internet menggantungkan pada situs untuk memperoleh berita, selain juga  penggunaan electronic mail sebagai aktivitas utama yang digunakan oleh pengguna internet untuk memperluas jaringan komunikasi yang melintasi kota, negara bahkan benua. Straubhar dan LaRose (2000:267) menjelaskan bahwa,  orang-orang memanfaatkan situs internet sebagai sumber informasi untuk hiburan dan informasi perjalanan wisata juga berita terbaru setiap minggunya.

Secara singkat Ishadi  dalam bukunya yang berjudul Prospek Bisnis Informasi di Indonesia (1999) menyimpulkan bahwa adanya perkembangan Internet didorong oleh tiga perkembangan teknologi mutakhir, yaitu :
1. Perkembangan teknologi personal computer yang kapasitasnya makin lama makin besar, dilengkapi dengan modem yang memungkinkan dihubungkan dengan jaringan telepon lokal dan internasional.
2. Perkembangan teknologi digital yang menggantikan sistem analog di bidang telekomunikasi yang merubah sinyal-sinyal elektro magnetis menjadi sinyal digital dalam bentuk angka-angka dan nomor.
3. Perkembangan teknologi satelit khususnya compresion, pelipat-gandaan kapasitas transponder satellite, sehingga dapat melayani pengiriman dan penerimaan yang lebih banyak dan lebih murah.

Sementara itu, Alwi Dahlan (1995), menyatakan bahwa dengan adanya berbagai kemampuan dan manfaat  dari internet, maka  saat ini kemampuan internet difokuskan pada empat fungsi :
1. Sebagai Telecommunication Network, fungsi ini memungkinkan personal computer yang menjadi pelanggan internet untuk log in dengan pusat data dan komputer yang terkait dengan internet seperti, perpustakaan Harvard University, Oxford University, Tokyo University dan bahkan Library of Congress perpustakaan terbesar di dunia.
2. Sebagai file transfer protocol, memungkinkan untuk mengirim file dari komputer yang terdaftar pada jaringan internet. Fungsi ini penting dalam dunia penelitian ilmiah, maupun bisnis.
3. Sebagai pos elektronik e-mail, untuk melaksanakan surat menyurat dengan siapapun di seluruh dunia seketika dan murah.
4. Sebagai Bulletin Board Server (BBS), secara popular disebut Use Net Group, ajang kelompok diskusi mengenai topik tertentu.

Dengan adanya fasilitas-fasilitas yang melekat dalam internet tersebut, maka internet dapat digunakan dan difungsikan sebagai sarana pendidikan, penelitian, penyebaran informasi, bisnis, kegiatan politik, dan  hiburan.


B. Peran Telematika dalam Bidang Pendidikan

Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi dapat memudahkan kita untuk belajar dan mendapatkan informasi yang dibutuhkan dari mana saja, kapan saja, dan dari siapa saja. Dalam dunia pendidikan perkembangan teknologi informasi mulai dirasa mempunyai dampak yang positif karena memperlihatkan perubahan yang cukup signifikan. Pada saat ini, jarak dan waktu bukanlah masalah yang berarti untuk mendapatkan ilmu, dan berbagai aplikasi tercipta untuk memfasilitasinya.

Salah satu yang dirasa paling berperan dalam dunia teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia saat ini adalah internet. Di Indonesia terutama di kota-kota besar sudah banyak masyarakat yang memanfaatkan internet sebagai salah satu media pembelajaran, pencarian informasi dan pengetahuan.

Informasi melalui media internet, bisa menjadi salah satu kunci untuk membuat dunia pendidikan di Indonesia mempunyai standar yang sama dengan negara lain. Dengan meggunakan media internet, pemerintah dan institusi pendidikan sudah mulai menerapkan pola belajar yang cukup efektif bagi masyarakat yang memiliki kendala dengan jarak dan waktu untuk mendapatkan informasi terutama informasi dalam dunia pendidikan. Salah satu metode pembelajaran yang mulai diterapkan yaitu pembelajaraan distance learning. Metode ini merupakan suatu metode alternatif dalam pemerataan kesempatan dalam bidang pendidikan. Metode ini diharapkan dapat menbgatasi masalah-masalah yang timbul akibat terbatasnya tenaga pengajar yang berkualitas. Metode distance learning, sangat membantu siswa maupun masyarakat dalam mempelajari hal-hal atau ilmu baru dengen tampilan yang lebih menarik dan mudah dipahami. Dalam pengaksesan dan pemanfaatan metode ini, peran internet sangatlah diperlukan karena melalui internet proses mengirim file atau mengunduh file  yang ingin dipublikasikan , serta mengakses file  yang ingin dicari menjadi lebih mudah. Selain metode distance learning, masih banyak metide-metode lain yang sangat membantu dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, diantaranya dengan adanya modul-modul pembalajaran gratis yang tersedia, portal pembelajaran online, dan lain-lain.


C. Manfaat dan Dampak Negatif dari Perkembangan Telematika

Perkembangan ekonomi dunia saat ini telah beralih menjadi milik negara-negara penguasa informasi teknologi dan komunikasi, karena mereka tidak hanya dapat menerima arus informasi tetapi juga mampu mengolahnua sedimikan rupa untuk meningkatkan ekonomi bangsa. Demikian yang disampai oleh Basuki Yusuf Inskandar, Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika yang dikutip pada web http://mpn.kominfo.go.id .

Menurut Basuki, masyarakat dunia saat ini menuntut penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yang dapat meningkatkan kemudahaan bagi pengguna (accessibility), kemampuan daya beli masyarakat (affordability), kualitas fitur layanan (quality), kemanan dalam penggunaan (security), dan produkstivitasnya dalam mendukung kemajuan di bidang ekonomi, sosial, dan budaya. 

Selain itu manfaat dari perkembangan teknologi informasi yaitu:
  • Mempermudah dan mempercepat akses informasi yang kita butuhkan.
  • Mempermudah dan mempercepat penyampaian atau penyebaran informasi.
  • Mempermudah transaksi perusahaan atau perseorangan untuk kepentingan bisnis.
  • Mempermudah penyelesaian tugas-tugas atau pekerjaan.
  • Mempermudah proses komunikasi tidak terhalang waktu dan tempat.
  • Banyaknya penggunaan teknologi informasi membuka lowongan kerja dibidang IT atau jenis lowongan pekerjaan baru lainnya.
Namun demikian, perkembangan teknologi informasi tersebut juga memiliki berbagai dampak, salah satunya adalah ketergantungan tinggi terhadap teknologi (acute technological dependency). Hal tersebut yang dimanfaatkan oleh produsen teknologi untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Semakin tinggi ketergantungan masyarakat maka semakin meningkat pula inovasi dan produksi teknologi baru, siklus hidup teknologi yang semakin pendek, melebarnya gap  teknologi, dan adanya technological lock-in atau penguncian teknologi oleh satu produsen.

Dampak negatif lainnya adalah:
  • Isu SARA, kekerasan, dan pornografi menjadi hal yang biasa.
  • Kemudahan transaksi memicu munculnya bisnis-bisnis terlarang seperti narkoba dan produk black market  atau ilegal.
  • Para penipu dan penjahat bermunculan terutama dalam kasus transaksi online.
  • Munculnya budaya plagiarisme atau penjiplakan hasil karya orang lain.
Teknologi maju memang memberikan kemudahaan bagi pengguna, namun pada dasarnya berbagai fitur tersebut semakin membuat pengguna malas dan hanya berpikir praktis.  Untuk itulah perlu ditingkatkan pengetahuan dan kebijaksanaan masyarakat dalam menggunakan produk kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, terutama pemahaman pengguna akan dampak negatif yang mungkin ditimbulkan.


D. Cara Mengatasi Dampak Negatif dari Perkembangan Telematika

Ketergantungan terhadap teknologi informasi dapat ditanggulangi atau diminimalisasikan dengan adanya bantuan dari lingkungan dan orang-orang sekitar kita, yang dapat menyadarkan pengguna teknologi informasi tersebut dengan menawarkan kegiatan lain yang lebih menarik dari pada yang ditawarkan oleh komputer. Serta memberikan motivasi untuk memperbanyak kegiatan di luar rumah maka akan lebih sedikit waktu yang dihabiskan di depan komputer. Dengan menciptakan kesadaran dari diri sendiri akan dampak buruk dan mulai memperbanyak kegiatan di luar rumah dengan keluarga atau teman-teman, seperti olahraga bersama, traveling, hang out bersama teman, dan lain-lain. Dengan begitu seseorang akan merasakan bahwa sosialisasi dengan sesamanya merupakan suatu kebutuhannya selain kebutuhannya akan komputer.

Dampak negatif dari isu SARA, kekerasan, dan pornografi dapat diminimalisasi dengan adanya peran serta dari orang tua. Orang tua yang harusnya mengenalkan komputer dan internet pada anak, bukan orang lain. Mengenalkan komputer dan internet berarti pula mengenalkan manfaatnya dan tujuan penggunaannya. Selanjutnya orang tua harus dapat mengontrol dan memantau sejauh mana penggunaan komputer dan internet pada anak-anak. Mengatur peletakkan komputer di rumah juga perlu diperhatikan, seperti perpustakaan, ruang keluarga, dan bukan di dalam kamar anak. Memberikan batasan waktu dan jadwal dalam penggunaan komputer. Sehingga anak akan cenderung lebih disiplin dan bertanggung jawab dalam menggunakan komputer dan internet.


Referensi :
http://www.isjn.or.id/index.php/2013-05-01-10-29-58/online-library/category/3-article?download=12:dampak-perkembangan-teknologi-komunikasi

Senin, 07 Oktober 2013

Bangga Bahasa dan Budaya Indonesia (Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan)

Pengertian kebudayaan banyak sekali dikemukakan oleh para ahli. Salah satunya dikemukakan oleh Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, yang merumuskan bahwa kebudayaan adalah semua hasil dari  karya, rasa dan cipta masyarakat. 

Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan, yang diperlukan manusia untuk menguasi alam sekitarnya, agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk kepentingan masyarakat.

Rasa yang meliputi jiwa manusia mewujudkan segi norma dan nilai masyarakat yang perlu untuk mengatur masalah-masalah kemasyarakatan alam arti luas, yang didalamnya termasuk agama, ideology, kebatinan, kesenian dan semua unusr yang merupakan hasil ekspresi dari jiwa manusia yang hidup sebagai anggota masyarakat. 

Sedangkan cipta merupakan kemampuan mental, kemampuan piker dari orang yang hidup bermasyarakat dan yang antara lain menghasilkan filsafat serta ilmu pengetahuan.



Dari pengetian tersebut menunjukkan bahwa kebudayaan itu merupakan keseluruhan dari pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial, yang digunakan untuk menginterpretasikan dan memahami lingkungan yang dihadapi, untuk memenuhi segala kebutuhannya serta mendorong terwujudnya kelakuan manusia itu sendiri.

Perubahan kebudayaan pada dasarnya tidak lain dari perubahan manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah dari kebudayaan itu. Perubahan terjadi karena manusia mengadakan hubungan dengan manusia lainnya, atau karena hubungan antara kelompok manusia dalam masyarakat.

Indonesia adalah negara yang memancarkan berbagai pesona alam, budaya, bahasa dan daya tarik yang mengagumkan serta luar biasa. Indonesia memiliki suku bangsa yang terbanyak di dunia karena terdapat lebih dari 740 suka bangsa (etnis), hal ini menjadikan Indonesia memiliki bahasa terbanyak, yaitu 583 bahasa dan dialek dari 67 bahasa induk yang digunakan oleh berbagai suku bangsa di Indonesia. Meski memiliki banyak bahasa daerah, Indonesia memiliki bahasa nasional untuk menjunjung persatuan dan kesatuan yaitu Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional dan bahasa resmi di Indonesia. Bahasa Indonesia digunakan sebagai alat komunikasi dalam pergaulan sehari-hari dan menjadi bahasa akademik di sekolah. Bahasa Indonesia mampu menyatukan seluruh ragam daerah tanpa menghilangkan kekhasan tutur bahasa daerahnya.

Namun saat ini,dikalangan masyarakat mulai melupakan kaidah-kaidah baku dari Bahasa Indonesia. Banyak iklan-iklan yang ditayangkan di televisi maupun yang dipasang di tempat umum tidak menggunakan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Banyak iklan-iklan yang lebih memilih menggunakan bahasa gaul untuk mempromosikan barang maupun jasa yang dijualnya. Mereka menggap penggunaan bahasa yang demikian lebih menjual dan mudah dimengerti oleh semua lapisan masyarakat. Selain penggunaan bahasa gaul, banyak iklan yang menggunakan bahasa asing, seperti bahasa Inggris. 

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar orang berbicara dengan mencampurkan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Saya ingat ketika dosen bahasa Inggris saya mengomentari tentang anak muda di mall yang beliau temui sedang berbicara dengan mencampurkan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, beliau mengatakan "Sadarkah mereka yang berbicara dengan mencampurkan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia? Padahal jika diartikan secara harfiah bahasa, apa yang dikatakan anak-anak muda itu tidak memiliki arti, baik dari segi bahasa Inggris maupun bahasa Indonesia." 

Apalagi saat ini tengah hebohnya-hebohnya kamus Vikinisasi (Viki Presetyo). Selain ia mencampurkan bahasa Inggris dan bahasan Indonesia, tatanan bahasa Indonesia yang ia gunakan juga kurang pas dan tidak memiliki arti serta makna. Jelas telihat, banyak anak muda yang sekarang kurang memahami struktur dan kaidah bahasa Indonesia. Jika diperhatikan, banyak anak-anak muda yang lebih bangga menggunakan bahasa asing dari pada bahasa nasional, yaitu bahasa Indonesia.  

Selain unsur bahasa, anak muda jaman sekarang juga telah terkontaminasi dengan budaya-budaya asing seperti budaya barat (amerika), jepang, dan korea. Selain menyukai artis-artis dari negara tersebut, mereka juga mulai meniru adat kebiasaan dari negara-negara tersebut, seperti gaya busana (harajuku dan korean style) serta tariannya (gangnam style dan harlem shake).  Padahal Indonesia 

Kita sebagai generasi penerus bangsa, sudah seharusnya bangga pada adat istiadat khas Indonesia serta menggunakan bahasa nasional pada kehidupan sehari-hari sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.


Kita juga harus melestarikan kesenian dan kerajinan sebagai warisan budaya bangsa Indonesia agar semakin dikenal luas oleh bangsa-bangsa lain dan tetap tertaga hingga anak cucu kita kelak.



Referensi :
http://visitindonesia2010.wordpress.com/