Minggu, 04 Mei 2014

Manusia dan Harapan (Tugas 6 IBD)

Manusia dan Harapan
Harapan
            Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan berarti manusia itu mati dalam hidup. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Bila dibandingkan dengan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintang. Antara harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu : keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.
            Menurut kodratnya manusia itu adalah makhlluk sosial. Ada dua hal yang mendorong manusia hidup dalam pergaulan manusia lain yaitu dorongan kodrat dan dorongan ebutuhan hidup.
            Menurut Maslow sesuai dengan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu adalah:
1. Kelangsungan hidup
2. Keamanan
3. Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai
4. Diakui lingkungan
5. Perwujudan cita-cita

Kepercayaan
            Kepercayaan berasal dari kata percaya artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan keberanian. Dasar kepercayaan tu adalah kebenaran. Kebenaran merupakan fokus dari segala pikiran, sikap dan perasaan. Dalam tingkah laku, perbuatan manusia selalu hati-hati agar mereka tidak menyimpang dari kebenaran. Manusia sadar bahwa ketidakbenaran dalam bertindak, berucap dapat mencemarkan atau menjatuhkan namanya.
            Dr Yuyun Suriasumantri dalam bukunya filsafat ilmu mengemukakan tiga teori tentang kebenaran:
1. Teori koherensi : suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koheren atau konsisten dalam pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
2. Teori korespondensi : teori yang menyatakan bahwa suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berkorespondensi (berhubungan dengan) obyek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
3. Teori pragmatis : kebenaran suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.

            Dasar kepercayaan adalah kebenaran, sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas:
1. Kepercayaan pada diri sendiri,
2. Kepercayaan pada orang lain,
3. Kepercayaan pada pemerintah,

4. Kepercayaan pada Tuhan.

Referensi :
http://ocw.gunadarma.ac.id/course/psychology/study-program-of-psychology-s1/ilmu-budaya-dasar/manusia-dan-harapan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar